Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Berbagi Air untuk Jaga Lahan Gambut

SeluangID by SeluangID
11 Juli 2019
in Landscape
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Kebakaran di Dusun Suka Damai, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, Riau, tak hanya menghanguskan kebun, sawit warga, juga belasan rumah, sepeda motor dan mobil pick up, Jumat (17/8/18). Foto: Zamzami/ Mongabay Indonesia
  • Artikel Suryadi
  • Musim kemarau bisa jadi ancaman kebakaran kala gambut alami kekeringan.

    Temuan Jikalahari dan WWF Indonesia Program Riau, keberadaan perusahaan di hulu kanal membuat sekat mati menghambat aliran air ke kanal masyarakat di hilir.

    Baca juga : Geliat Ekonomi Orang Seberuang di Lingkar Saran

    Persoalan ini muncul dan dibahas dalam workshop bersama para pihak tentang pengelolaan gambut berkelanjutan dengan tema, “Water sharing and fire regulation” di 10 desa intervensi Giam Siak Kecil.

    Acara berlangsung di Aula Kantor Camat Bukit Batu. Dihadiri kepala desa dan perwakilan masyarakat peduli api.

    Okto Yugo Wakil Koordinator Jikalahari mengatakan, mereka juga menemukan sekat kanal masyarakat dirusak.

    Jikalahari melaporkan kasus ini ke Badan Restorasi Gambut (BRG) tetapi belum ada tindak lanjut meski BRG telah meninjau lokasi.

    Sejak 2015, Jikalahari dan WWF, mendampingi masyarakat pada 10 desa di Kecamatan Bukit Batu dan Bandar Laksamana, dalam pengelolaan gambut ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

    Kegiatan itu antara lain, bikin sekat kanal, penanaman kembali lahan gambut bekas terbakar, menyediakan peralatan pemadam kebakaran dan alat pendeteksi dini.

    Semua itu, kata Okto, melibatkan partisipasi masyarakat wilayah dampingan.

    “Meski belum sepenuhnya teratasi, hasil pemantauan kita menunjukkan grafik kebakaran menurun sejak 2015 sampai sekarang,” kata Syamsul Kamar, Peatland Restoration Specialist WWF Riau.

    Baca juga : Menanti Implementasi Perhutanan Sosial di Kotawaringin Barat

    Sapri, Kades Batang Duku, merasa terbantu dengan sekat kanal di desanya.

    Batang Duku, juga telah menerbitkan Peraturan Desa Nomor 07/2017 tentang, pengelolaan tata air, pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya alam.

    Syamsul bilang, perlu keterlibatan berbagai pihak termasuk perusahaan dengan wilayah kerja di sekitar lahan masyarakat, seperti mengatur ketersedian dan tinggi muka air dalam kanal.

    Dia berharap, perusahaan mau berbagi air ke kanal masyarakat agar kekeringan gambut dapat teratasi sepanjang kemarau.

    Hendri Tanjung, mewakili PT Bukit Batu Hutani Alam (BBHA), tidak keberatan dengan konsep itu.

    BBHA, katanya, juga komitmen dengan restorasi ekosistem. Hanya, dia menginginkan ada sinergi, komunikasi dan diskusi antar pihak, misal, dalam mengatur waktu membuka dan menutup aliran air ke kanal.

    “Ketika musim hujan hilir dibuka tapi hulu tidak. Nanti, air balik lagi dan terjadi banjir,” kata Hendri.

    Baca juga : Wanti-wanti Jaga Lahan Perhutanan Sosial Lampako

    Pembahasan ini menghasilkan persetujuan bersama yang dituangkan dalam beberapa poin.

    Intinya, antara lain, setuju perbaiki tata kelola gambut, berbagi air antara swasta di hulu dan masyarakat di hilir untuk menjaga tinggi muka air.

    Kemudian, bentuk tim terdiri dari pemerintah, swasta, organisasi non pemerintah.

    Hal lain yang belum diatur akan ditindaklanjuti oleh tim.

    Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 1/2016 tentang Badan Restorasi Gambut, target restorasi gambut mencapai 2,4 juta hektar hingga 2020.

    Meski demikian, hanya 1 juta yang jadi kewajiban restorasi BRG, 1,4 juta merupakan lahan konsesi.

    Data Desember tahun lalu, restorasi gambut di wilayah prioritas sekitar 680.942 hektar dengan dampak mencapai 480.000 hektar.

    Tahap pembangunan infrastruktur untuk pembasahan ini, katanya, memerlukan waktu.

    Bila sudah terbangun, tinggi muka air gambut tidak pasti akan langsung naik.

    [Penulis adalah kontributor Mongabay Indonesia di Bengkalis]

    Artikel “Berbagi Air untuk Jaga Lahan Gambut” merupakan konten kolaborasi dengan Mongabay Indonesia. Konten serupa bisa dilihat di sini

    SeluangID

    SeluangID

    Related Posts

    637.624 Hektare Kawasan Mangrove Kritis

    by SeluangID
    12 Februari 2021
    0

    Salah satu hutan mangrove di pesisir utara Cirebon. Foto : Dony P. Herwanto (2019) Penulis : Dony P. Herwanto...

    Kondisi banjir di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada awal Februari 2020.
Foto: Donny Iqbal/Mongabay

    Dan Kita yang Lambat Tangani Banjir

    by SeluangID
    24 Februari 2020
    0

    Kondisi banjir di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada awal Februari 2020. Foto: Donny Iqbal/Mongabay Penulis : Donny...

    Ilustrasi. Masyarakat Kasepuhan Karang, Kabupaten Lebak, Banten dengan latar bangunan rumah adat berbahan kayu dan beratap injuk. Foto : Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

    Mitigasi Bencana di Kampung Cikondang

    by SeluangID
    27 Januari 2020
    0

    Ilustrasi. Masyarakat Kasepuhan Karang, Kabupaten Lebak, Banten dengan latar bangunan rumah adat berbahan kayu dan beratap injuk. Foto :...

    Next Post
    Ilustrasi industri 4.0. Sumber gambar: GNFI

    Upaya Digitalisasi Pelabuhan Indonesia

    Jeans Roek luncurkan video musik “Window”. Foto : Jeans Roek

    Jendela Pembuka Album Jeans Roek

    Foto: Shinta Maharani

    Bumi yang Subur

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Pembacaan Proklamasi kemerdekaan RI oleh Sukarno di Pegangsaan. Sumber foto: Wikipedia

      Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Banjir di Jantung Kalimantan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni Tradisi dan Adaptasi Semasa Pandemi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Amirah Telah Pergi Selamanya

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Membincang Hegemoni dalam Reformasi Dikorupsi Bersama Peramu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In