Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Halaman

SeluangID by SeluangID
10 November 2017
in Catatan Redaksi
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Catatan Fatkurrahman Abdul Karim

Saya miliki halaman yang begitu riuh dengan pelbagai jenis rerumputan. Awalnya hamparan ini hanya terhimpun atas bebatuan yang saya timbun dengan sisa pasir sehabis pembangunan rumah saya selesai. Hujan secara bertubi-tubi menderanya berminggu-minggu dengan jeda yang saya tidak sadari. Selang beberapa minggu, halaman itu meyerupai prosesi suksesi ekologis.

Saya cermati dari timbunan bebatuan dan pasir itu, vegetasi mengisi ruang dengan pelbagai herba yang tak terduga. Ada waktu yang bekerja di sana sebagai kehadiran yang meng-Ada.

Tidak hanya itu, beberapa tetangga dan rekan saya bertandang dan berdiri di halaman itu untuk memperbincangkan pelbagai hal. Kadang tentang pekerjaan yang tak kunjung rampung diselesaikan. Kadang tentang roda sepeda motor yang mulai tipis. Kadang tentang perjalanan menelusuri bentara. Dan lebih sering tentang sesuatu yang sederhana tapi kerap hadir dalam kehidupan kita.

Pada beberapa momen, yang ekologis seakan bertaut dengan yang sosiologis di halaman itu. Mungkin juga di banyak halaman bagi mereka yang memang memiliki halaman dan menghendaki momen itu terjadi.

Halaman bisa juga sebagai bagian dari sebuah buku atau pagina yang berisi pelbagai ide, gagasan atau apa pun yang tertera di sana. Halaman pun lantas sebagai arena yang menyediakan kita untuk melakukan pelbagai kontestasi yang berjalin kelindan dengan kehendak kita yang mengemuka atau sesuatu yang timbul dari ketaksadaran.

Halaman adalah pertemuan pertama kali bagi seseorang yang bertandang ke rumah kita. Di halaman ini seringkali simulakra beroperasi pada rona jasmaniah hingga tatanan jiwa yang berlapis-lapis itu. Halaman pun tidak saja kanvas yang menghendaki apa dan siapa pun membubuhkan sesuatu pada bidangnya, namun juga sebagai panggung teater sosial yang mementaskan realitas yang kompleks.

Benarkah kita senantiasa membutuhkan halaman? Di era dengan permukiman yang makin ciut di area urban? Bisa jadi kita menginginkan halaman di rumah kita. Tapi apa daya, tidak semua orang sanggup untuk menyediakan areal bermukin sebuah halaman.

Seluang, media yang hadir di tengah-tengah kita, bagi saya, serupa halaman yang menyediakan diri untuk berbagi pertemuan ide yang tak terduga. Seluang bisa juga sebagai halaman yang tengah merayakan khasanah flora maupun fauna renik yang sederhana di sekitar tempat kita bermukim.  Seluang, suatu area untuk bersitatap kisah atau sekedar ekspresi bahasa yang mempersilakan orang untuk menafsir secara terbua. Seluang adalah halaman bagi pikiran siapa saja.

Halaman seluang pun menemui cakrawala makna seluas angkasa dan sedekat semut yang menyeret remah roti di bawah meja makan kita. Mungkin seperti halaman rumah saya atau halaman kita.

Fatkurrahman Abdul Karim, aktivis lingkungan, penggiat seni dan sastra. Menetap di Bogor.

SeluangID

SeluangID

Related Posts

637.624 Hektare Kawasan Mangrove Kritis

by SeluangID
12 Februari 2021
0

Salah satu hutan mangrove di pesisir utara Cirebon. Foto : Dony P. Herwanto (2019) Penulis : Dony P. Herwanto...

Gerakan Digital 2020 Change.org: Dari Virus, Krisis Iklim dan Omnibus

by SeluangID
19 Januari 2021
0

Gambar oleh Pete Linforth dari Pixabay Penulis : Dony P. Herwanto Tim Change.org Indonesia kembali meluncurkan laporan yang berisi...

Nir Empati Media untuk Penyintas Sriwijaya Air

by SeluangID
11 Januari 2021
0

sumber : AJI Indonesia Penulis : Dony P. Herwanto Tak ada media nasional dan lokal yang tak memberitakan jatuhnya...

Next Post

Ide yang Akan Melegenda

Seluang itu Baik

Seluang, Upaya Melupakan Clickbait

Discussion about this post

Story Populer

  • Pembacaan Proklamasi kemerdekaan RI oleh Sukarno di Pegangsaan. Sumber foto: Wikipedia

    Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seni Tradisi dan Adaptasi Semasa Pandemi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Banjir di Jantung Kalimantan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amirah Telah Pergi Selamanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membincang Hegemoni dalam Reformasi Dikorupsi Bersama Peramu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
# # #
SeluangID

Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

  • Amatan & Opini
  • Art
  • Catatan Redaksi
  • Kota Hujan
  • Landscape
  • Obituari
  • Our Story
  • Review

Follow Us

We’d like to hear from you!

Hubungi Kami di : [email protected]

Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

  • About Seluang
  • Beranda
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Design by Seluang Institute

  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In