Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Jalan Panjang Galabby Menemukan Mimpi

SeluangID by SeluangID
9 Desember 2018
in Art
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Galabby Tahira, jebolan IMB 2013 yang sukses tampil berkarya secara mandiri. Foto : Instagram @galabbytahira
  •  Artikel : Anggitane

Secara kultural saya bukanlah penikmat ajang pencari bakat yang kerap memunculkan jawara tapi gagal diterima penikmat hiburan tanah air. Ajang yang sering saya cap sebagai program hiburan yang minim edukasi. Ah…silahkan tertawa, awam pasti meninju pemahaman saya, mana ada hiburan bermuatan edukasi ? hiburan tetaplah hiburan, tak perlu mengada-ada.

Tapi demi menelisik sosok biduanita pemilik single “Indah Pada Waktunya”, bolak-baik dari satu akun youtube ke akun youtube lainnya harus saya jalani demi referensi. Maka tertujulah saya pada kenangan ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) lansiran 2013. Dari sanalah saya menemukan Abby Galabby, peserta audisi yang sukses ‘mentas’ dan mampu tampil berkarya secara mandiri.

“Indah Pada Waktunya” adalah karya terbaru sebagai Galabby Tahira, nama populer yang disandangnya, meninggalkan nama panggung IMB yang menjadi kunci sukses awal keluar jalur tayang. Untuk selanjutnya menapak jalur musik dan hiburan dari masa ke masa dengan karya orang.

Semua bermula dari single jazz perdana tentang “Fakta Cinta” yang dirilisnya pada 2017 silam. Buah ketaatannya pada proses panjang perjalanan karir musiknya. Kini Galabby adalah seteguk warna baru musik Indonesia yang bergizi. Tak hanya pilihan genre yang seolah mewakili musik broadway, namun kekuatan karakter vokal menjadikan Galabby tak layak dilewatkan begitu saja. Khas dan berbeda dengan penyanyi lainnya.

Baca juga: Alter Ego Seorang DJ Dalam Kemasan Indie

Barangkali kita perlu berterima kasih pada sosok presenter kocak bernama Dimas Danang, pria yang inspirasi Galabby dalam mencipta karya. Tak hanya sebagai pendamping hidup, Dimas Danang ternyata berperan penuh agar karya Galabby bisa muncul dengan karakternya sendiri.

Kini pecinta American Style 1920-1950 dan penyanyi jazz wanita dengan ciri penampilan panggung triple threatnya ini, merilis single keduanya bertajuk “Indah Pada Waktunya”.

Jika “Fakta Cinta” adalah tentang seorang perempuan yang jatuh cinta pada pria. Maka Ïndah Pada Waktunya” adalah tentang bagaimana perjuangan cinta Galabby yang akhirnya dapat berakhir bahagia. Tentang bagaimana karirnya menemukan titik terang dan karyanya bisa dinikmati banyak orang, walau tidak dengan cara yang instan.

Melalui karya keduanya ini, Galabby ingin menyampaikan bahwa semua perjuangan akan Indah Pada Waktunya.

“Indah Pada Waktunya” tampil dengan nuansa lebih light, namun tetap menunjukkan ciri khas Galabby. Untuk musiknya sendiri digarap Dudi Prastowo di Studio Ari Aru Bandung. Sang pemilik studio Ari Renaldi, selain menangani mixing dan mastering, dia juga mengisi drum dan piano untuk tembang Galabby ini.

Baca juga: Wai Rejected, Pemutar Rock Alternative

Tanpa perlu susah payah, hanya perlu sedkit konsentrasi, saya dengan mudahnya menemukan aransemen alat musik gesek yang dibawakan dengan sangat apik. Konon ini dikerjakan dalam waktu 2 jam oleh Dudi Prastowo saat dalam perjalanan Jakarta-Bandung.

Detail aransemen memang agak beda dengan “Fakta Cinta”, karena Indah Pada Waktunya lebih nonjol di karakter string section, sedangkan Fakta Cinta lebih brassy dan old style big band.

“Indah Pada Waktunya” yang lebih light, easy listening, dan simple, menjadi jalan pembuka menju album Galabby tahun 2019 mendatang. Galabby Thahira sudah menyiapkan beberapa karya lainnya untuk dirilis.

“Tiap karyaku punya waktunya sendiri untuk lahir. Aku pengennya semua rilis cepet. Dari Fakta Cinta (single pertama) rilis, rasanya sehari setelahnya langsung bikin karya selanjutnya. Tapi ternyata kenyataannya ngga kaya gitu. Ngga bisa se-instan itu. Jadi aku nikmatin prosesnya aja. Single kedua ini bener-bener ngingetin aku bahwa semua beneran bakal Indah Pada Waktunya. Dan aku pengen lebih banyak lagi yang bisa lihat aku bernyanyi dengan caraku.”, cerita Galabby dalam keterangan tertulisnya pada HujanMusik!.

Baca juga: Terpinang Dansa Deredia

“Indah Pada Waktunya” telah rilis pada 19 Oktober 2018 dan dapat dinikmati melalu semua layanan musik digital. Untuk video musiknya bisa dinikmati melalui kanal YouTube Galabby Thahira

[penulis adalah petani serabutan dan berdagang di @tanigadungan]

Artikel “Jalan Panjang Galabby Menemukan Mimpi” merupakan konten kolaborasi dengan HujanMusik!. Konten serupa bisa dilihat di sini

SeluangID

SeluangID

Related Posts

Membincang Hegemoni dalam Reformasi Dikorupsi Bersama Peramu

by Kotahujan News & Story
2 Januari 2021
0

Peramu, mengusung heavy rock dengan lirik dukungan gerakan sosial. Artwork by Graditio Penulis : Anggit Saranta Laju melaju menembus...

Getar Piano itu Melebur

by Kotahujan News & Story
1 Januari 2021
0

Pianis muda Syauqi Hafidz tampil pada Konser Solo Piano “Atas Nama Cinta” digelar secara virtual. Foto : Derass Penulis...

DISKOTEQ, kolektif post-punk Bogor, menghentak dengan album pendek bertajuk “Grayscale”. Foto : Pramedya Nataprawira

Moderasi Panggung Post Punk DISKOTEQ

by SeluangID
8 September 2019
0

DISKOTEQ, kolektif post-punk Bogor, menghentak dengan album pendek bertajuk “Grayscale”. Foto : Pramedya Nataprawira  Artikel...

Next Post
Sjahrir, Sukarno dan Hatta pada sebuah pertemuan kecil. Sumber foto: narakata.com

Pertemuan Kecil Sukarno, Hatta dan Sjahrir

Salah seorang petani garam tengah membuat palungan dari batang kayu kelapa tua, Minggu (25/11/2018) lalu di Amed, Kabupaten Karangasem, Bali. Foto: Mongabay Indonesia.

Garam Tradisional Kurangi Risiko Mikroplastik

Masa Depan Kesenian dan Kemungkinannya

Discussion about this post

Story Populer

  • Pembacaan Proklamasi kemerdekaan RI oleh Sukarno di Pegangsaan. Sumber foto: Wikipedia

    Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Kami tak Ingin Lingkungan Ini Rusak,” kata Yanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Orang Jawa Menikmati Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kami Mengukur Curah Hujan untuk Menanam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
# # #
SeluangID

Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

  • Amatan & Opini
  • Art
  • Catatan Redaksi
  • Kota Hujan
  • Landscape
  • Obituari
  • Our Story
  • Review

Follow Us

We’d like to hear from you!

Hubungi Kami di : [email protected]

Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

  • About Seluang
  • Beranda
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Design by Seluang Institute

  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In