Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Kebo Ketan, Upaya Menjaga Nusantara

SeluangID by SeluangID
28 November 2018
in Amatan & Opini
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Upacara Kebo Ketan di Kota Ngawi, Jawa Timur ini memberi pesan persatuan yang sangat dalam. Foto: dokumentasi pribadi
  • Artikel Siti Nurvitasari
  • Sabtu, 24 November 2018 saya bersama teman-teman Srawung Psikologi berkesempatan menghadiri acara puncak Upacara Kebo Ketan sebagai Penawar Racun Devide Et Impera dengan tema Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia, bertempat di Rumah Tua dan Lapangan Desa Sekaralas Widodaren Ngawi. Acara ini dihadiri oleh masyarakat sekitar, maupun dari berbagai daerah, termasuk beberapa seniman dari berbagai penjuru nusantara.

    Kebo Ketan adalah simbolisme dari sebuah Seni Kejadian Berdampak atau yang disebut dengan Happening Art, menurut Sunarno, MA yang pernah menghadiri upacara Kebo Ketan Tahun lalu, dan juga hasil obrolan dengan Bramantyo Prijosusilo (inisiator Upacara Kebo Ketan) bahwa maksud dari Happening Art adalah berdasarkan beberapa prinsip yaitu, pertama kesukarelaan yang dapat dilihat dari beberapa seniman secara sukarela untuk ikut terlibat dalam acara tersebut.

    Seperti Om Kampret (panggilan akrab saya untuk menyebutnya), Ia melukis 22 lukisan yang ukurannya 1,5 x 7 m, yang kemudian menjadi lingkaran di titik tengah panggung sebagai bentuk penataan artistik. Kemudian ada pelukis on the spot yang datang untuk melukis beberapa acara yang digelar di sana, termasuk beberapa seniman dari berbagai daerah yang secara sukarela hadir untuk memberikan konstribusi disana. Kedua, adalah prinsip memberikan yang terbaik.

    Terlihat sekali, siapapun yang terlibat di Upacara Kebo Ketan memberikan yang terbaik, mulai dari para seniman, relawan panitia, relawan pasukan semut, bahkan pedagang yang berjualan di tempat upacara. Ketiga, prinsip tanpa pamrih rame ing gawe. Kemudian spirit keempat adalah kegembiraan.

    Baca juga: Deep Sea dari Kedalaman Rasa Mery Celeste

    Acara Kebo Ketan di Ngawi, Jawae Timur. Foto: Dokumentasi pribadi

    Dampak dari seni yang telah disuguhkan adalah pada kohesi sosial, menurut Hogg dalam Essential of Social Psychology, salah satu faktor yang dapat diandalkan dalam meningkatkan kohesi sosial adalah rasa saling suka (mutual liking) antara anggota, di mana dalam kelompok kecil orang saling mengenal satu sama lain. Untuk meningkatkannya dapat dilakukan dengan berbagi pengalaman serupa.

    Menurut Carl Gustav Jung dalam teori kepribadiannya, ada yang menjelaskan mengenai Ketidaksadaran Kolektif yang diartikan sebagai suatu sistem psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh, serta pada kasus-kasus patologis dapat mengungguli ego atau kesadaran pribadi. Ketidaksadaran kolektif adalah Gudang ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur zaman purba, yaitu binatang.

    Ingatan tersebut diwariskan berulang antar generasi sebagai sebuah kecenderungan untuk bertindak. Ketidaksadaran kolektif ini juga merupakan pondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian.

    Isi dari ketidaksadaran kolektif yang utama adalah archetype, yang muncul dalam kesadaran dalam bentuk simbolisasi. Archetype sendiri adalah bentuk pikiran yang memiliki muatan emosi besar yang mewakili atau melambangkan peluang munculnya jenis persepsi dan aksi tertentu. Contoh riil dari simbolisme ini dapat kita lihat di Upacara Kebo Ketan.

    Baca juga: Jionara dan Makna Sebuah Perpisahan

    Acara Kebo Ketan di Ngawi Jawa Timur. Foto: Dokumentasi pribadi

    Simbolisme Kebo yang dipilih dalam Upacara Kebo Ketan adalah, berangkat dari rakyat pada masa dahulu yang mayoritas memiliki kebo. Kemudian dalam acara Kebo Ketan sendiri, simbol dari kebo yang besar (ginuk-ginuk) adalah melambangkan rakyat yang makmur, sehingga Kebo dapat diartikan sebagai rakyat itu sendiri.

    Kemudian karakter kebo atau di sini dalam simbol Kebo Ketan dapat disebut sebagai rakyat, bahwa rakyat adalah pekerja keras, melalui simbol Kebo dapat kita ketahui bahwa, Kebo pada zaman dahulu digunakan untuk membantu manusia dalam bercocok tanam, seperti nggaru dan ngluku. Kemudian dalam memperlakukan Kebo itu sendiri harus dengan lemah lembut yaitu dengan uro-uro (nembang jawa).

    Begitu juga manusia, dalam konteks bernegara; Pemerintah sebagai pelaksana dari kenegaraan ini seharusnya memperlakukan rakyat dengan lemah lembut, bukan dengan kekerasan, pemaksaan, maupun penindasan. Kebo itu juga sangat dekat dengan tanah dan air, sebagai contoh saat nggaru di sawah, Kebo membutuhkan air untuk membajak tanah tersebut. jika tidak ada air, maka Kebo akan kesulitan melakukannya. Dalam hal ini, seharusnya Kebo tersebut dapat mengingatkan kita pada cinta Tanah Air.

    Sedangkan simbolisme Ketan, atau kependekan dari Kerekatan memiliki arti ngraketke paseduluran. Kerekatan ini adalah lebih pada hal rasa yang arahnya kemudian pada kohesi sosial. Seperti apa bentuk kohesi sosial adalah, kehangatan antar masyarakat, saling bahu membahu, serta gotong-royong. Sehingga puncak dari kohesi sosial ini adalah harmoni atau dapat disebut dengan kesejahteraan secara bersama-sama.

    Baca juga: Menjaga Asa The Luxitania

    Acara Kebo Ketan di Ngawi Jawa Timur. Foto: Dokumentasi pribadi

    Dalam acara ini juga terdapat pembagian wajik dan jadah. Bentuknya unik, dan kedua makanan yang asli dari ketan ini diraketkan. Warna wajik yang merah dan jadah yang putih dan sudah diraketkan adalah simbol dari bendera Indonesia itu sendiri.

    Acara Kebo ketan ketiga ini, selain terdapat Kebo ketan yang disimbolkan untuk menempuh ngraketke paseduluran, terdapat juga Mahesa Dahana, Kebo yang dibuat dari kawul. Simbol dari Mahesa Dahana yang lekat dengan api, berfungsi untuk merusak ataupun membakar.

    Hal ini jika digambarkan dalam manusia (rakyat) bahwa, selain terdapat orang-orang yang berusaha merekatkan paseduluran juga ada yang bersifat merusak. Oleh karenanya, di akhir setelah riuh seni sakral nusantara, Mahesa Dahana ini dibakar. Simbol ini memiliki arti, bahwa puncak kemenangan berada pada Kebo Ketan, yaitu pada kemenangan rakyat yang mempersatukan bangsa. Oleh karenanya tema dari Upacara Kebo Ketan ini adalah, Mari Mendoa Untuk Indonesia Bahagia.

    Acara ini dihadiri dari berbagai penjuru nusantara, juga melibatkan beberapa komunitas yang jargonnya tertulis dalam bendera yang diarak bersama Kebo Ketan. Terdapat 36 Bendera dari beberapa komunitas yang ada di Nusantara. Kata yang tertulis dalam bendera tersebut diantaranya Gemi, Wani, Migunani, Jagjag, Rumaket, Horas, Earth, Kahofa, Padusi, Cari, Ewako, Helau, dan Jianai.

    Baca juga: Tradisi Menjaga Air di Lonthoir

    Acara Kebo Ketan di Kota Ngawi, Jawa Timur. Foto: dokumentasi pribadi

    Simbolisme yang di garap bersama LSM Kraton Ngiyom ini, yang mulannya adalah untuk memperbaiki kondisi alam alas begal dan sendang margo di sana, kini dapat menghadirkan orang-orang dari penjuru Nusantara.

    Oleh karenanya, sangat jelas bahwa ini adalah sebuah Seni Kejadian Berdampak (happening art), yang memberikan makna kerekatan seperti simbolnya yaitu Kebo Ketan.

    [Penulis adalah mahasiswi Fakultas Psikologi IAIN Kediri, Jawa Timur]

    SeluangID

    SeluangID

    Related Posts

    Refleksi di Ujung 2020: Pandemi, Politik dan Budaya Tropis

    by SeluangID
    7 Januari 2021
    0

    Petani di Kasepuhan Karang tengah merawat padi dari ancaman hama di akhir tahun. Foto: Dony P. Herwanto Penulis :...

    Ecocide dan Tatanan Hidup Baru

    by SeluangID
    7 Juni 2020
    0

    Sumber Foto : ekuatorial.com Penulis : Ani Muklisatun Munawaroh Di tengah krisis COVID-19 yang sedang berkembang, ada beberapa negara yang...

    Keselamatan Rakyat, Negara Harus Hadir

    by SeluangID
    29 Mei 2020
    0

    Mural bergambar manusia bermasker menjadi pesan sosial di jalanan. Sumber: detik.com Penulis : Eko Cahyono Kini semakin sadar dan...

    Next Post
    Cengkih berjemur sepanjang jalan. Foto: M Rahmat Ulhaz

    Kalaodi Pelindung Tidore

    Novel Ketika lampu Berwarna Merah

    Kota Ketika Lampu Berwarna Merah

    MORSH yang terdiri dari Yogi Formatted, Diano dan Winky Wiryawan. Mereka melepas single “Sequel” per 12 September 2018 lalu. Foto : dok.MORSH

    Alter Ego Seorang DJ dalam Kemasan Indie Dance

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Pembacaan Proklamasi kemerdekaan RI oleh Sukarno di Pegangsaan. Sumber foto: Wikipedia

      Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Cara Orang Jawa Menikmati Hidup

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Banjir di Jantung Kalimantan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kami Mengukur Curah Hujan untuk Menanam

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In