Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Menenun Kehidupan di Sa’dan

SeluangID by SeluangID
20 Juni 2019
in Landscape
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Festival Tenun di Sa’dan. Foto: Suciyadi Ramdhani
  • Artikel Suciyadi Ramdhani
  • Sa’dan. Sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yang membelah tanah Toraja dan memberi kehidupan bagi mahluk hidup di sekitarnya.

    Sungai yang terlihat tenang, dihiasi bebatuan purba yang menancap disekitaran.

    Buku-buku Antropologi berbicara banyak tentang Sa’dan. Entah karena dulu lebih dikenal sebagai Toraja Sa’dan yang otonom dengan wilayah Toraja lainnya atau memang Sa’dan memiliki keunikan di dalamnya.

    Siapa sangka, sungai ini memberikan warna bagi kehidupan Orang Toraja, membentuk kekhasan Toraja dari identitas lainnya.

    Dan yang paling berarti adalah sungai ini menjadi inspirasi bagi orang-orang yang hidup di sekitarnya untuk menamakan tempat di mana mereka tinggal, yakni Sa’dan.

    Masuk dalam kehidupan Sa’dan, begitu penuh warna. Warna yang disusun sedemikian rumitnya menjadi sebuah simpul kehidupan.

    Kehidupan yang menghiasi hari-hari perempuan Sa’dan. Mereka sedang menenun kehidupan, yang diekspresikan melalui ratusan helai benang.

    Membentuk motif-motif yang menjadi cermin kultur Orang Toraja. Menggariskan apa yang ada dalam benak, menjadi sebuah karya.

    Karya tenun yang maknawi. Tenun Sa’dan bukan sekedar disusun dari helai demi helai benang, tapi disusun dari cerita dengan penuh kesabaran, ketelitian, dan keikhlasan.

    Cerita luhur dari leluhur, yang dibanggakan di setiap harinya. Muda-renta kokoh mewariskan tenun dengan semangat dan pengharapan.

    “…andai suatu ketika, tenun ini menjadi pengikat keakraban antarmanusia, menjadi simbol bagi siapa saja yang ingin mengenal kami, dengan bijak”.

    Begitu kiranya suara pengharapan. Cahaya mata mereka terlihat tak pernah lelah untuk bermimpi.

    Bermimpi dalam naungan keinginan yang kuat untuk melahirkan wastra.

    Di sini, satu warna menggambarkan banyak cerita. Kuning melambangkan sinar matahari, anugerah kehidupan dari Sang Puang Matua.

    Merah adalah darah, sebuah simbol kehidupan. Putih adalah tulang, sebagai simbol kesucian dalam hidup.

    Hitam adalah kegelapan, yang akan menjadi akhir dari kehidupan manusia di bumi, yakni kematian.

    Suatu ketika seorang nenek mendekat, bercerita. Ukiran-ukiran indah yang ada di tongkonan dan alang harus didasari warna hitam, lalu dirias dengan motif lain berwarna merah, kuning, dan putih.

    Siapa kira, itu adalah sebuah falsafah. Falsafah yang mendasari konstruk pikir, bahwa kehidupan ini didasari oleh kematian.

    Itu sedikit cerita saja dari sebuah warna ukiran. Warna yang menggerakan manusia, menentukan sikap.

    Pun dengan tenunan, beragam warna dipilih tidak dengan sembarang, tapi dengan aturan.

    Aturan yang bercita-cita membuat manusia lebih bijak. Bijak menyikapi kehidupan, bijak menyikapi kematian.

    Selaras. Sa’dan telah menemukan jati dirinya. Itulah mereka, Orang Sa’dan sedang menenun kehidupan.

    [Sumber tulisan dan tulisan lainnya ada di sroombrary.wixsite.com]

    [Penulis adalah antropolog dan dosen di IAIN Syekh Nurjati, Cirebon. Tinggal di Cirebon]

    SeluangID

    SeluangID

    Related Posts

    637.624 Hektare Kawasan Mangrove Kritis

    by SeluangID
    12 Februari 2021
    0

    Salah satu hutan mangrove di pesisir utara Cirebon. Foto : Dony P. Herwanto (2019) Penulis : Dony P. Herwanto...

    Kondisi banjir di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada awal Februari 2020.
Foto: Donny Iqbal/Mongabay

    Dan Kita yang Lambat Tangani Banjir

    by SeluangID
    24 Februari 2020
    0

    Kondisi banjir di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada awal Februari 2020. Foto: Donny Iqbal/Mongabay Penulis : Donny...

    Ilustrasi. Masyarakat Kasepuhan Karang, Kabupaten Lebak, Banten dengan latar bangunan rumah adat berbahan kayu dan beratap injuk. Foto : Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

    Mitigasi Bencana di Kampung Cikondang

    by SeluangID
    27 Januari 2020
    0

    Ilustrasi. Masyarakat Kasepuhan Karang, Kabupaten Lebak, Banten dengan latar bangunan rumah adat berbahan kayu dan beratap injuk. Foto :...

    Next Post
    Suasana diskusi bertajuk prostitusi di Cirebon,  belum lama ini. Foto: Turasih

    Di Balik Wacana Penggusuran Lokasi Prostitusi

    Kadaton Kecil Sultan Ternate di kelurahan Afetaduma, Pantai Rua, Pulau Ternate, Maluku Utara, November 2016 yang kondisi semakinnya rusak parah karena abrasi. Foto: M Rahmat Ulhaz/Mongabay Indonesia

    Abrasi Pesisir Ancam Kedaulatan Negara?

    Apay Janggut, kepala rumah panjang Sungai Utik, yang menjunjung tinggi amanah leluhur yaitu menjaga hutan adalah menjaga kehidupan. Foto: Rhett Butler/Mongabay

    "Hutan Adalah Ibu Kami"

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikoleksi wartawan B.M Diah. Sumber foto: Wikipedia

      Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kami Mengukur Curah Hujan untuk Menanam

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Saya Tidak Panik. Saya Mengisolasi 14 Hari

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • “Kami tak Ingin Lingkungan Ini Rusak,” kata Yanto

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In