Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

NH. Dini, Pemberi Suara Baru Perempuan Indonesia

SeluangID by SeluangID
7 Desember 2018
in Obituari
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
NH. Dini. Foto: thejakartapost.com
  • Artikel Linda Christanty
  • Dari generasi penulis Indonesia terdahulu, ada beberapa nama yang karya-karya mereka saya sukai, yaitu Mohammad Diponegoro, Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis, Nasjah Djamin, Sapardi Djoko Damono, Marianne Katoppo, NH. Dini, dan Budi Darma.

    Saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mohammad Diponegoro. Karya-karyanya pertama kali saya dengar melalui siaran pembacaan cerita pendek di Radio Australia. Kalau tidak salah, dia meninggal dunia waktu saya masih remaja.

    Pertemuan saya dengan Mochtar Lubis, Nasjah Djamin, dan Marianne Katoppo juga berlangsung dalam angan-angan. Karya-karya Mochtar Lubis dan Nasjah Djamin saya baca pertama kali di perpustakaan SMP. Novel pertama Marianne Katoppo, “Raumanen”, saya nikmati sebagai cerita bersambung yang dimuat Majalah Femina, majalah yang dilanggani ibu saya.

    Dengan Budi Darma, saya pernah bertemu satu kali. Dalam sebuah acara. Tidak ada pembicaraan kami yang saya ingat. Kami sama sama pendiam. Sementara Sapardi Djoko Damono pernah menjadi dosen saya untuk mata kuliah kajian puisi. Puisi-puisinya sering saya nyanyikan sendirian atau bersama teman-teman di kampus. Puisi Sapardi adalah puisi yang membuat Indonesia bersatu dalam cinta maupun pilu. Puisi-puisinya menyatukan ras, agama, kelas dan golongan, meski bukan Pancasila.

    Baca juga: Bangka Menggugat, Sebuah Pledoi Panglima Tikal

    Pertemuan saya dengan Pramoedya Ananta Toer tidak lebih dari tiga kali. Pertemuan pertama, di masa dia masih menjadi tahanan rumah di masa pemerintahan Orde Baru. Waktu itu Pramoedya menyarankan saya berolah raga dan rutin makan vitamin C, agar memiliki stamina yang kuat.

    Pertemuan berikutnya juga terjadi di masa Orde Baru. Ketika itu Pramoedya dengan mata berkaca-kaca menceritakan dia kehilangan seorang sahabat karibnya dalam sebuah kontak senjata di daerah Lemah Abang. Pramoedya turut melakukan perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan Indonesia.

    Masa muda saya adalah puisi Sapardi yang puitis dan karya Pramoedya yang politis. Para penyuka puisi Sapardi dan karya Pramoedya dapat dikategorikan sebagai kaum romantis-revolusioner.

    Karya-karya NH Dini saya baca pertama kali waktu SMP. Tiga novelnya, “Namaku Hiroko”, “La Barka”, dan “Pada Sebuah Kapal” dibahas cukup mendalam di kelas. Guru Bahasa Indonesia saya mengagumi NH Dini.

    Karya-karya NH Dini memposisikan perempuan tidak lagi sebagai pihak yang dipilih dan ditentukan, tapi menjadi pihak yang menentukan dan memilih apa yang diinginkannya. NH Dini memberi suara baru bagi kaum perempuan Indonesia dalam karya sastra.

    Baca juga: Surat Kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo

    Saya hanya bertemu NH Dini satu kali, di Frankfurt, pada 2015. Ketika itu saya menjadi pembicara tunggal untuk diskusi “Ekstremisme dan Agama” (bukan hanya Islam, tapi juga agama-agama lain), karena pembicara-pembicara lain kebetulan berhalangan hadir.

    Setelah diskusi selesai, seorang perempuan tua menghampiri dan menyalami saya. Katanya, “Apa yang Linda katakan itu memang benar. Saya setuju. Saya NH Dini.” Andaikata dia tidak menyebut namanya, saya mungkin tidak segera mengenali dia. Saya senang sempat mengenal NH Dini, salah seorang penulis terkemuka kita, dan terkesan dengan kerendahan hatinya. Selamat jalan, NH Dini.

    Sumber asli tulisan bisa kunjungi Facebook Linda Christanty

    [Penulis lahir Pulau Bangka, Bangka Belitung. Sastrawati dan Wartawan]

    SeluangID

    SeluangID

    Related Posts

    Pendar Sinolog Indonesia itu Telah Berpulang

    by SeluangID
    9 September 2020
    0

    David Kwa. Foto: Ist Penulis : Anggit Saranta “Saya David, kang” Lelaki tua itu dengan ramah menyambut dan memperkenalkan...

    Ajip Rosidi: Membaca dan Menulis Tanpa Akhir

    by SeluangID
    30 Juli 2020
    0

    Maman S. Mahayana (tengah) bersama Ajip Rosidi, sebelum sakit dan meninggal. Ditemani Nani Wijaya, istri Ajip Rosidi. Foto: Maman...

    Saya Yakin, Glenn Orang Baik

    by SeluangID
    9 April 2020
    0

    Glenn Fredly. Foto : dok.Glenn Fredly Penulis : Anggitane Gerimis seketika turun dari langit, membasahi tanah meski masih meninggalkan...

    Next Post
    Dialog dalam rangka Memperingati Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Hari Hak Asasi Manusia yang digelar Solidaritas Perempuan dengan tema “Mendorong Agenda Politik Perempuan untuk Pengakuan dan Perlindungan Hak Perempuan Atas Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kalimantan Tengah”, Kamis 6 Desember 2018. Foto: Solidaritas Perempuan

    Rendahnya Keterlibatan Perempuan dalam Pengelolaan SDA di Kalteng

    Galabby Tahira, jebolan IMB 2013 yang sukses tampil berkarya secara mandiri. Foto : Instagram @galabbytahira

    Jalan Panjang Galabby Menemukan Mimpi

    Sjahrir, Sukarno dan Hatta pada sebuah pertemuan kecil. Sumber foto: narakata.com

    Pertemuan Kecil Sukarno, Hatta dan Sjahrir

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Pembacaan Proklamasi kemerdekaan RI oleh Sukarno di Pegangsaan. Sumber foto: Wikipedia

      Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Cara Orang Jawa Menikmati Hidup

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Banjir di Jantung Kalimantan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kami Mengukur Curah Hujan untuk Menanam

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In