Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Panggung Wayang Akustik Anti Mainstream

Kotahujan News & Story by Kotahujan News & Story
7 April 2019
in Kota Hujan
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Myment, solois Bogor yang diam-diam telah hadir dengan album ketiga. Foto : dok.myment
  •  Artikel : Anggitane
  • Nada-nada ekploratif itu terdengar ritmik mengiringi vokal berkarakter sang empunya karya. Meluncur-menggelinding ringan dengan dukungan lirik sarat pesan untuk didengarkan.

    Sebuah kesan perkenalan, meninggalkan masa-masa kelam kontra produktif seorang pengelana seni se-model Myment yang lekat dengan “Akustik Anti Mainstream”.

    Pengelana yang memunculkan kekaguman saya soal sikap, pilihan hidup dan konsistensi karya tanpa berhitung untung-rugi.

    Saat itu, tahun 2015 Myment merilis album “Untukmu Ibu” bermaterikan 8 lagu sebagai karir solo perdana.

    Sebuah rilisan fisik yang ia produksi dan edarkan sendiri dengan tekad dedikasi berbagi melalui santunan anak yatim di kampungnya.

    Berlanjut dengan album ke-2 bertajuk “Lagu Para Seniman” dalam 9 lagu yang lagi-lagi dia tujukan untuk semangat berbagi. Dalam terminologi sederhanya ia namakan bersodakoh dalam karya.

    Dan sejak Desember 2018 silam, album ke-3 “Jass Merah” menjadi roman kesekian warga Bubulak kecamatan Bogor Barat yang menyeruak berhadapan dengan konsep musik independen kebanyakan.

    Baca juga : Catu Mantra Belantara

    Begitulah, karya seorang Myment diam-diam telah menghantui perjalanan terbatas saya mengenal pergerakan musik kota yang terhubung satu sama lain.

    Produksi dan jaringan yang dibangun Myment adalah representasi perjalanan hidup senyatanya.

    Senyata panggung di Malaysia dan Singapura yang dirambahnya tahun 2015 hingga panggung di Brunei Darussalam tahun 2017. Semua dijalaninya tanpa banyak koar-koar.

    Karya-karyanya lahir dari kesederhanaan dan perenungan soal cinta, sosial, politik, alam dan lingkungan, hingga nuansa kehidupan yang berhubungan dengan sang pencipta.

    Saya mencontohkan lirik lagu “Asyik yang Terusik” dari album pertamanya yang memaparkan situasi apa adanya.

    Dalam konteks sekarang, saya memahaminya sebagai sindiran terhadap ujaran kebohongan untuk tujuan tertentu.

    Putar balikan cerita nyata//Yang hanya jadi bisnis semata//Manipulasi sejarah murni//Beda lidah beda cerita//Menyumbat kepala terasa pecah//Entah siapa yang dapat dipercaya//Melintang sumbang berita using//Ingin beberkan mengambang bimbang//Tiang mana yang kuat ku pegang.

    Pun demikian dengan “Bencana Alam dan Tragedi” dari album ke-2 yang momotret peristiwa bencana dan tragedi yang dirasakannya.

    Baca juga : Ruang Waktu, Pop Kedua Kawanan Angsa & Serigala

    Myment, bertahun-tahun silam saya mengenalnya sebagai Ement, adalah sosok solois yang pantang menyerah.

    Saya mengenalnya sebagai pemain gitar untuk kolektif musik Javaties yang terdiri dari kolega bertetangga di kampung Bubulak sekitar 2006 silam.

    Lantas berkembang menjadi mitra usaha kedai merangkap studio musik di bilangan Kebon Pedes Bogor, sebelum akhirnya bersimpang jalan.

    Perjalanan musiknya bak sauh dilautan lepas, sempat bermain bass untuk band rock Jakarta The Dollar hingga tergabung komunitas musik di kota hujan dengan berbagai genre dan penggarapan musik.

    Mulai dari format band hingga etnik instrumental kontemporer. Salah dua-nya bersama Kibar Akustik dan Padepokan Wayang Bambu Ki Drajat di Bogor.

    Kini pilihannya mantab untuk terus memperdengarkan konsep akustik anti mainstream yang diusungnya.

    Sebuah konsep yang menutup orde kontra produktif dengan memainkan musik minimalis melalui berbagai pendekatan genre.

    Myment sendiri tak menolak disebut folk, meski tak secara tegas mengiyakan. Pun saat saya sebut grunge akustik, dia membebaskan pemahaman.

    Baca juga : “Seperti Api”, Misi Rock Ketiga Seringai

    “Dari mulai pembuatan lagu, lirik, aransemen, klip, anggaran buat album, desain album, promosi serta penjualan dilakukan sendiri tanpa campur tangan dan intervensi dari pihak manapun,” jelas Myment.

    “Benar-benar murni hasil karya anak bangsa, khususnya di Kota Bogor. Alhamdulillah terlaksana, semuanya berkat pertolongan Allah SWT,” lanjutnya.

    Tak heran jika ia mengaku mengagumi Iwan Fals, Doel Sumbang, Harry Rusli, Godbless dan Slank. Meskipun belum menyimak karya utuh Jason Ranti dan Ikhsan Skuter secara serius.

    Cara dan gaya bertutur Myment menyiratkan pada sosok idolanya itu. Yang membedakan kini ia lebih sering mendatangi penikmat wayang dibanding hingar bingar altar musisi.

    Entahlah apa yang akan disasarnya, sebagai kawan saya berkewajiban tetap mendukung selama itu untuk kebaikan karya.

    Salam budaya.

    [penulis adalah petani serabutan dan berdagang di @tanigadungan]

    Artikel “Panggung Wayang Myment Musik Akustik Anti Mainstream” merupakan konten kolaborasi dengan HujanMusik!. Konten serupa bisa dilihat di sini

    Kotahujan News & Story

    Kotahujan News & Story

    Related Posts

    63 Persen Kekerasan Berbasis Gender Terjadi di Tengah Pandemi

    by Kotahujan News & Story
    10 Februari 2021
    0

    Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay Penulis : Dony P. Herwanto Konsultan Isu Gender, Tunggal Pawestri mengatakan,...

    Ini Cara Kita Memuliakan Penyintas Bencana

    by Kotahujan News & Story
    23 Januari 2021
    0

    Sejumlah perempuan tengah memilah pakaian untuk penyintas bencana. Sumber Foto : Facebook Bayu Gawtama | Sekolah Relawan Penulis :...

    Saling Bantu untuk Gempa Majene

    by Kotahujan News & Story
    16 Januari 2021
    0

    Suasana di salah satu tenda pengungsiang di Majene. Foto : Bayu Gawtama / Sekolah Relawan Penulis : Dony P....

    Next Post
    Pesawat Catalina. Sumber foto: www.narakata.com

    Bekas Peluru di Dinding Catalina

    Kerbau pampangan ini populasi keseluruhannya di di Sumatera Selatan sekitar 5.000 ekor. Foto: Nopri Ismi/Mongabay Indonesia

    Kerbau Pampangan, Sumber Daya Genetik Menjanjikan di Rawa Gambut

    Alat penggiling tepung, daging, dan lainnya ini digerakkan semprotan air dari pompa hidrolik yang mengangkat air ke atas lembah di Rumah BATI, Tabanan, Bali. Foto: Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia

    Made Rus Membangun Kemandirian Energi dan Akses Air di Bali

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikoleksi wartawan B.M Diah. Sumber foto: Wikipedia

      Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Saya Tidak Panik. Saya Mengisolasi 14 Hari

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • “Kami tak Ingin Lingkungan Ini Rusak,” kata Yanto

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ajip Rosidi: Membaca dan Menulis Tanpa Akhir

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In