Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Parkdrive Menuju Cahaya Album Ketiga

SeluangID by SeluangID
20 Januari 2019
in Art
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Parkdrive, pengusung Pop Jazz asal Jakarta ini merilis single “Cahaya” yang menjadi ost. A Man Called Ahok. Foto : dok. Parkdrive
  •  Artikel : Anggitane
  • Sejumput ingatan berserak dalam benak, menikam memori dan sesekali melumat bayangan masa lalu bersama sebuah nama, Parkdrive. Kelompok musik yang kental memainkan Jazz, Pop, R&B, soul, funk dan Brazilian ini seolah lahir kembali dengan album “Cahaya” menjelang akhir 2018, setelah lebih dari sepuluh tahun vakum dari Industri musik Indonesia.

    Parkdrive dengan formasi baru, yakni Juno Adhi (synthesizer dan terompet), Rayendra Sunito (drum), Mikuni Gani (vokal), dan Olive Latuputty (vokal) memutuskan bersama kembali untuk menemukan kembali jejak langkah mereka.

    Meneruskan komitmen menyungguhkan karya-karya baru dan menantang maju performa dan musikalitas mereka.

    Melalui “Cahaya” yang ditulis dan dikomposisi pada akhir November 2016, para personil Parkdrive merasa terpanggil untuk berkumpul kembali dengan sebuah tujuan. Yaitu menciptakan karya yang bisa menyinari aura positif tragedi negeri yang telah terjadi.

    Maka lahirlah lagu “Cahaya” yang berbicara tentang kesetaraan dan ‘harapan’ untuk masa depan yang lebih baik.

    “Cahaya” yang ditulis pada masa-masa sengketa penistaan agama tertentu itu telah menciptakan ruang karya, merespon rasa mencekam, rasa tidak adil dan rasa jengah karena maraknya aneka kepentingan politik, dengan menyangkut-pautkan hal suku, ras dan agama.

    Baca juga : “Jangan Tumbuh”, Laju Eksplorasi Seorang Dhira

    Parkdrive tidak sedang berada pada pusaran partisan, “Cahaya” menjadi ungkapan situasi dengan harmonisasi nada yang saling mengisi.

    Adalah Mikuni Gani dan Olive Latuputty yang mengawali semua masa karya baru itu.

    Penciptaan oleh duet vokal dengan dukungan musisi Barry Likumahua itupun sukses menjadikan “Cahaya” sebagai original soundtrack film A Man Called Ahok yang tayang di Bioskop pada November 2018.

    Bulan yang sama dengan rilis single ini pada seluruh platform musik digital.

    Bagi pemilik kenangan sepenggal macam saya, sesungguhnya Parkdrive bukanlah sekali mencipta single fenomenal.

    Parkdrive yang didirikan pada 2002 di Boston saat ketiga personilnya mentas belajar di Berklee Music College, Boston, Massachusetts, AS ini memulai debut mereka dengan album self titled pada Agustus 2005.

    Single pertama “Sekedar Cerita” dari album tersebut mendapatkan sambutan yang baik dari para penggemar musik. Hanya butuh waktu 5 hari single tersebut berhasil menjadikan Parkdrive sebagai MTV Exclusive Artist di bulan Agustus 2005.

    Lagu tersebut merupakan salah satu lagu yang sering di putar dan masuk ke top chart acara musik, baik TV maupun Radio masa itu.

    Baca juga : Catu Mantra Belantara

    Sama halnya dengan single kedua mereka “Kucoba” yang dirilis pada akhir tahun 2005, juga mendapat respons yang baik dari para penggemar mereka.

    Kurun waktu 2005 hingga 2010, tak ada panggung jazz bergengsi yang tak memasukkan Parkdrive pada line up penampil. Sebut saja The Bali Jazz Festival 2005, Jazz Goes to Campus, JakJazz, hingga Java Jazz Festival.

    Seperti halnya proses musik dalam sebuah band, Parkdrive pun sempat mengalami beberapa tantangan membawa perubahan pada formasi band.

    Di pertengahan 2006, Mikuni Gani memutuskan untuk tidak aktif untuk sementara waktu, sehingga membuat Parkdrive harus berkolaborasi dengan beberapa vokalis yang berbeda pada saat itu.

    Akhirnya, Parkdrive merasakan kecocokan dengan Olivia Latuputty, seorang vokalis jazz muda berbakat yang kemudian resmi menjadi anggota band yang ke-4.

    Baca juga : Terpinang Dansa Deredia

    Di awal 2007, kerja keras mereka berbuah album pertama yang mereka rilis secara indie dengan Demajors music, menarik perhatian Universal Music untuk melakukan kerjasama distribusi nasional. Lantas meluncurlah album ‘Repackage’, dengan tambahan tiga karya baru.

    Single “Biarkan” menjadi sebuah karya acid jazz yang mencerminkan perkembangan gaya musik mereka.

    Di album ini mereka pun menampilkan versi akustik dari “Di Atas Awan” yang sangat menonjolkan kehandalan dari vokalis Olivia Latuputty.

    Terakhir adalah sebuah club remix dari lagu mereka yg berjudulkan “parkdrive” dalam sebuah kolaborasi dengan DeepSound Community (Adroitz Music).

    Kembali kepada “Cahaya”, Parkdrive-pun yakin lagu ini akan membawa energy yang positif yang kuat terhadap para pendengarnya. Selanjutnya bisa diterima oleh semua kalangan pecinta musik.

    Baca juga : Filosofi Perjalanan Sebuah Warna yang Hilang

    Tahun depan, Parkdrive tampaknya siap untuk terjun ke dunia hiburan dengan album baru.

    “Kami sedang menggarap album ke-3 kami dengan warna musik yang masih menjadi ciri khasnya Parkdrive. Kurang lebih, kami akan merekam 9 lagu baru untuk album baru ini. Rencananya, apabila semua berjalan dengan lancar, album ini akan rilis di bulan Maret 2019,” jelas Juno Adhi pada kumparan.com

    Jazz cerdas, ringan dan easy listening nan dancy tampaknya akan menjadi cara pandang Parkdrive menuju album ketiganya kelak.

    Semoga.

    [penulis adalah petani serabutan dan berdagang di @tanigadungan]

    Artikel “Parkdrive Menuju Cahaya Album Ketiga” merupakan konten kolaborasi dengan HujanMusik!. Konten serupa bisa dilihat di sini

    SeluangID

    SeluangID

    Related Posts

    Membincang Hegemoni dalam Reformasi Dikorupsi Bersama Peramu

    by Kotahujan News & Story
    2 Januari 2021
    0

    Peramu, mengusung heavy rock dengan lirik dukungan gerakan sosial. Artwork by Graditio Penulis : Anggit Saranta Laju melaju menembus...

    Getar Piano itu Melebur

    by Kotahujan News & Story
    1 Januari 2021
    0

    Pianis muda Syauqi Hafidz tampil pada Konser Solo Piano “Atas Nama Cinta” digelar secara virtual. Foto : Derass Penulis...

    DISKOTEQ, kolektif post-punk Bogor, menghentak dengan album pendek bertajuk “Grayscale”. Foto : Pramedya Nataprawira

    Moderasi Panggung Post Punk DISKOTEQ

    by SeluangID
    8 September 2019
    0

    DISKOTEQ, kolektif post-punk Bogor, menghentak dengan album pendek bertajuk “Grayscale”. Foto : Pramedya Nataprawira  Artikel...

    Next Post
    Ging Ginanjar, wartawan BBC Indonesia. Sumber foto: BBC.com

    Selamat Jalan, Ging. Selamat Jalan

    Potret Pelukis Basoeki Resobowo, M. Hadi, 1956.

    Ke Jakarta Dia tak Kembali

    Rawa Bento, di Kerinci, Jambi. Ia jadi obyek wisata dengan BUMDes sebagai penyedia transportasi. Kini, warga cemas karena perburuan satwa, terutama burung marak dan rencana rawa jadi lahan cetak sawah. Foto: Elviza Diana/ Mongabay Indonesia

    Rawa Tertinggi itu Terancam Perburuan dan Cetak Sawah

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikoleksi wartawan B.M Diah. Sumber foto: Wikipedia

      Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kami Mengukur Curah Hujan untuk Menanam

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Saya Tidak Panik. Saya Mengisolasi 14 Hari

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • “Kami tak Ingin Lingkungan Ini Rusak,” kata Yanto

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In