Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Sampah Muncar yang tak Kunjung Kelar

SeluangID by SeluangID
24 Juli 2019
in Our Story
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Anak-anak bermain di pantai yang kotor oleh tumpukan sampah di Muncar, Banyuwangi, pada akhir Mei 2019. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
  • Artikel Anton Wisuda
  • Berada di ujung pulau Jawa paling timur, Banyuwangi merupakan daerah yang mempunyai potensi alam yang luar biasa.

    Berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember, dan selat Bali, Banyuwangi merupakan kabupaten yang terluas di Jawa Timur, dan sekaligus terluas di pulau Jawa, yaitu mencapai 5.782,50 km2.

    Ada dua taman nasional dalam wilayah Banyuwangi, yaitu Taman Nasional Alas Purwo dan sebagian Taman Nasional Meru Betiri, dengan keanekaragaman hayati yang mengagumkan.

    Selain itu, Kabupaten Banyuwangi juga mempunyai tiga gunung, dua diantaranya masih aktif, yaitu gunung Raung dan Ijen, yang terkenal dengan blue fire-nya.

    Belum lagi, karena pengairan dan tanahnya, Banyuwangi mempunyai lahan perkebunan dan persawahan yang subur.

    Salah satu andalan hasil perkebunan di kabupaten berjuluk sunrise of Java ini adalah Kopi Osing, terkenal sebagai salah satu rujukan para penikmat kopi, baik nasional maupun manca negara.

    Baca juga : Cerita Kehidupan Warga di Lahan Gambut

    Laut pun tak mau ketinggalan menyumbangkan keindahan dan potensi Banyuwangi.

    Selain wisata bawah laut dengan pesona terumbu karangnya di perairan Selat Bali, Banyuwangi juga merupakan tujuan para pehobi olahraga selancar karena ombak-ombaknya yang menawan.

    Selain juga, perikanan Banyuwangi yang kaya, karena berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia di bagian selatan.

    Dengan berbekal potensi alam dan budayanya itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada periode kepemimpinan keduanya (2016 – 2021), melakukan pembenahan di sektor pariwisatanya, dengan target sebagai salah satu tujuan wisata dunia.

    Berbagai sarana dan prasarana dipersiapkan untuk mendukungnya.

    Bahkan pada 2019 ini, bakal diselenggarakan 99 event pariwisata, dimana 3 event diantaranya, masuk ke dalam 100 events Wonderful Indonesia.

    Banyak penghargaan diraih Banyuwangi, terutama semenjak Abdullah Azwar Anas menjadi bupatinya.

    Pembangunan tampak direncanakan dan berjalan dengan baik.

    Sayangnya ada satu masalah yang mengganggu, dan belum terselesaikan bertahun-tahun, yaitu sampah.

    Baca juga : Warga Sungai Nibung Nikmati Manfaat dari Menjaga Hutan Mangrove

    Sampah di Muncar

    Pagi itu, pada Selasa (25/6/2019), Mongabay Indonesia melakukan perjalanan ke arah Kecamatan Muncar, yang terletak sekitar satu jam ke sebelah selatan dari kota Banyuwangi.

    Muncar adalah salah satu dari 25 kecamatan di Banyuwangi. Sebagian besar penduduk Muncar berprofesi sebagai nelayan.

    Tidak mengherankan Muncar dikenal sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia.

    Sayangnya, selain produksi ikan yang banyak, juga ada hal lain yang melimpah, yaitu sampah.

    Terlihat sampah berserakan menutupi pasir di sepanjang pesisir pantai ini.

    Seperti pantai di samping Pelabuhan Muncar, tidak terlihat anak-anak bermain pantai.

    Di sini, keindahan pantai hilang tergantikan sampah yang menutupi permukaan pasir.

    Baca juga : Hutan Desa Pulihkan Ekosistem Sungai

    Ketua Karang Taruna Dusun Tratas, Muncar, Ahmad Sujoko, yang ditemui Mongabay Indonesia, Selasa (25/6/2019) mengatakan, sampah mulai bertebaran dan menumpuk pasca banjir besar dari Sungai Wagut dan bermuara di pesisir pantai Tratas pada 2004.

    Ditambah kondisi pesisir Tratas berbentuk cekung membentuk teluk dan kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan di pantai, menambah tumpukan sampah di sepanjang pesisir.

    Masalah sampah di Dusun Tratas, tampaknya telah menjadi masalah pelik yang dibiarkan terjadi selama belasan tahun.

    Mongabay Indonesia menyaksikan ada tumpukan sampah yang menutupi pesisir tingginya sekitar 2 meter.

    Kebiasaan nyampah warga seakan sudah membudaya sehari-hari.

    Diperparah dengan anggapan, daratan yang timbul dari rawa dan pesisir yang ditimbun tanah dan sampah, bakal menjadi milik warga.

    Banyak rumah-rumah didirikan di atas lapisan sampah, sehingga pondasinya tidaklah kokoh.

    Akibatnya, dinding rumah banyak yang retak. Keadaan ini, tentu saja sangat membahayakan apabila dibiarkan terus menerus.

    Keadaan seperti ini, kata Joko, dibiarkan berlarut-larut, tanpa adanya solusi nyata.

    Warga pun menangani sampah dengan cara dibakar atau ditimbun.

    Tentu saja cara itu tak cukup menyelesaikan masalah, karena sampah masih saja datang.

    Dibakar setengah meter, dalam 2 bulan bertambah lagi dengan jumlah yang sama, bahkan lebih.

    Baca juga : Mereka yang di Antara Tambang dan PLTU

    Ikan Berkurang

    Sedangkan Ariyanto, seorang nelayan yang tinggal di perkampungan pantai Satelit, Muncar, merasakan dampak buruk keberadaan sampah.

    Ariyanto yang jadi nelayan sejak 32 tahun lalu itu mulai susah mendapatkan ikan.

    Menurutnya, dulu hanya perlu melaut sejauh 500 meter dari bibir pantai, sudah banyak mendapatkan ikan. Sekarang tidak lagi.

    “Para nelayan harus pergi sejauh 5-10 kilometer untuk mendapatkan ikan,” jelas Ariyanto.

    Nelayan setempat lainnya, Ahmad Kholil juga merasakan hal yang sama, tangkapan ikan berkurang dari tahun ke tahun.

    Ikan Lemuru, yang menjadi ciri khas kawasan Muncar, sudah empat tahun ini, sulit didapat. Sedangkan daratan sampah mulai menggunung.

    Selain sampah, fakta lainnya yaitu limbah pabrik turut meracuni pesisir Muncar.

    Seperti terlihat di Sungai Kali Mati, yang tak jauh dari pantai Satelit, air sungainya terpolusi limbah dari 49 pabrik pengolahan perikanan.

    Keberadaan pabrik memang menguntungkan pereknomian warga Muncar, tapi cemaran limbahnya pada badan sungai akan sampai ke laut dan mempengaruhi populasi ikan.

    Meski ada warga yang memanfaatkan sebagian limbah itu sebagai bahan pembuatan konsentrat atau pakan ternak.

    Bahkan bau tak sedap dari Kali Mati tercium dari jauh. Sampah dan limbah, seakan sudah menjadi duet maut pencemar lingkungan daerah Muncar.

    Butuh penanganan yang serius dari para pihak terkait, sebelum mencemari Muncar lebih parah.

    Baca juga : Pada Lubang Tambang Manalagi Nyawa Kami Melayang?

    Pengelolaan Sampah

    Berbagai usaha sebenarnya sudah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi, seperti pengerukan sampah.

    Hanya saja, dalam waktu dua bulan, sampah sudah menumpuk kembali.

    Itu terjadi karena masalah sampah tidak hanya di pesisir Muncar, tapi juga jadi persoalan di daerah hulu.

    Jika masyarakat pesisir membuang sampah ke pantai, maka pada daerah hulu, sampah dibuang ke sungai yang akhirnya terbawa sampai ke pantai.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Banyuwangi, Husnul Chotimah, ketika ditemui Mongabay di ruang kerjanya, Jumat (28/6/2019) mengatakan, penanganan sampah di Banyuwangi dari hulu ke hilir memang belum maksimal.

    [penulis adalah kontributor Mongabay Indonesia di Banyuwangi]

    Artikel “Sampah Muncar yang tak Kunjung Kelar” merupakan konten kolaborasi dengan Mongabay Indonesia. Konten serupa bisa dilihat di sini

    SeluangID

    SeluangID

    Related Posts

    Catatan dari Lokasi Banjir di Pamanukan

    by SeluangID
    11 Februari 2021
    0

    Banjir di Pamanukan. Foto: Bayu Gawtama / Sekolah Relawan Penulis : Bayu Gawtama Ini memang harus dituliskan agar masyarakat...

    Chanee Kalaweit dan Kisah Pelestarian Satwa Liar

    by SeluangID
    22 Januari 2021
    0

    Chanee Kalaweit mendedikasikan hidupnya untuk kelestarian Owa. Sumber Foto : greeners.co Penulis : Linda Christanty Andaikata saya kembali ke...

    Kado 2021 Jokowi untuk Masyarakat Adat

    by SeluangID
    9 Januari 2021
    0

    Acara penyerahan SK Pengelolaan Hutan Adat, Perhutanan Sosial dan TORA di Istana Negara, Kamis, 7 Januari 2021. Foto: BPMI...

    Next Post
    Sungai Citarum yang dicemari limbah industri dan sampah rumah tangga. Foto: Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

    Limbah di RPH dan Energi Terbarukan

    Adolf Heuken SJ. Sumber foto : Facebook Linda Christanty

    Mengenang Pater Heuken

    Subakhtar Square di pusat Ulaanbataar © Lonely Planet

    Perubahan Cepat dan Nostalgia di Kota 'Pahlawan Merah'

    Discussion about this post

    Story Populer

    • Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikoleksi wartawan B.M Diah. Sumber foto: Wikipedia

      Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Saya Tidak Panik. Saya Mengisolasi 14 Hari

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • “Kami tak Ingin Lingkungan Ini Rusak,” kata Yanto

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • 637.624 Hektare Kawasan Mangrove Kritis

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    # # #
    SeluangID

    Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

    • Amatan & Opini
    • Art
    • Catatan Redaksi
    • Kota Hujan
    • Landscape
    • Obituari
    • Our Story
    • Review

    Follow Us

    We’d like to hear from you!

    Hubungi Kami di : [email protected]

    Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

    • About Seluang
    • Beranda
    • Pedoman Media Siber

    © 2021 Design by Seluang Institute

    • Landscape
    • Our Story
    • Art
    • Amatan & Opini
    No Result
    View All Result

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In