Seluang.id
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
  • Login
No Result
View All Result
  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
SeluangID
  • KotaHujan
  • Editor’s Pick
  • Populer
  • About Seluang
No Result
View All Result
SeluangID
No Result
View All Result

Suatu Sore di Goa Sunyaragi

SeluangID by SeluangID
28 Mei 2019
in Amatan & Opini
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Kawasan Goa Sunyaragi, Cirebon. Foto: Turasih
  • Artikel Turasih

Hutan sunyi yang dulu dibuka selama 40 hari dengan senjata sakti bernama golok cabang milik Ki Cakrabumi, kini telah menjelma menjadi kota besar.

Kota silang budaya antara nilai lokal dan modern. Pedukuhan Gerage yang awalnya dihuni oleh tujuh puluh penduduk kini disesaki oleh ribuan penghuni.

Bahkan Gerage bukan lagi sekedar nama pedukuhan, sebutannya diadopsi untuk sebuah pusat perbelanjaan.

Inilah Cirebon, kota peradaban yang diawali oleh kepemimpinan Ki Gede Pangalang-alang bersama Ki Cakrabumi.

Cai Rebon, begitulah para utusan Kerajaan Galuh menyebut pada awalnya. Cai Rebon yang berarti air rebusan udang yang sangat memanjakan lidah. Kini dikenal Cirebon dengan julukan Kota Udang.

Selamat Datang!

Perjalanan kali ini adalah perjalanan untuk tinggal. Sebuah takdir, kota ini akan menjadi tempat saya menggantungkan hidup hari ini dan diwaktu-waktu mendatang.

Saya menyisipkan rasa ingin tahu tentang kota ini di setiap rencana saya. Rasa penasaran saya membawa pikiran ini membayangkan bagaimana Nyi Mas Rarasantang dan Nyi Mas Endang Ayu memasak rebon dengan bumbu petis, juga bagaimana geragal (terasi) sangat digandrungi pada masa itu.

Semoga perjalanan-perjalanan selanjutnya dapat memberikan jawaban atas keingintahuan saya lebih jauh tentang kota ini.

Mulanya, saya memilih Goa Sunyaragi, situs budaya yang berada di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon.

Goa Sunyaragi berdiri di atas lahan seluas 18.460 meter persegi dengan bangunan menghadap ke timur.

Bahan bangunan terbuat dari batu karang, bata, dan kayu dan terdiri dari bangunan pesanggarahan dan bangunan goa.

Bangunan pesanggarahan terdiri dari bangunan berbentuk rumah (depan belakang) yang dilengkapi dengan sebuah kolam. Bangunan ini memliki dua buah kamar yang berukuran 4,8 x 5,5 meter.

Di antara dua kamar tersebut terdapat ruangan tanpa sekat berukuran 5 x 5,5 meter yang Nampak sebagai penghubung antara teras depan dan teras belakang.

Bangunan goa memiliki sejumlah bangunan yaitu Goa Pengawal, Pintu Borotan, Goa Pawon, Goa Lawa, Bangsal Jinem, Inande Beling, Monumen Kuburan Cina, Goa Padang Ati, Goa Kelanggengan, Goa Langse, Goa Peteng.

Berdasarkan latar belakang sejarah Taman Sunyaragi (Goa Sunyaragi) ini dibangun oleh Pangeran Aryo Cirebon pada tahun 1703 Masehi.

Tempat ini dibangun untuk latihan perang prajurit, pembuatan alat-alat perang dan tempat menyepi (bertapa).

Sunyaragi berarti tempat menyepi (sunya = sunyi dan ragi = jasmani). Makna Sunyaragi ini mendukung fakta bangunan-bangunan goa dengan beberapa jenis namanya.

Saat ini, Goa Sunyaragi masuk sebagai salah satu cagar budaya di Kota Cirebon yang dikelola oleh Badan Pengelola Taman Air Gua & Panggung Sunyaragi Keraton Kasepuhan Cirebon.

Pada saat saya ke sana, wisatawan umum (domestik) dikenai HTM Rp 10.000. Sebagai tambahan informasi, Goa ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 17.00, biaya parkir Rp 2.000 – 5.000, dan jika memerlukan pemandu membayar Rp 40.000 – Rp 50.000.

Keberadaan Goa Sunyaragi sekarang ini merupakan hasil pemugaran dan sudah mendapat sentuhan modern.

Seperti tulisan besar Goa Sunyaragi, taman yang ditata sedemikian rupa, juga pelataran lebar dengan tangga semacam gladiator yang juga sudah disentuh tangan modern.

Berkunjung ke Cirebon baiknya mengunjungi Goa Sunyaragi, selain sebagai bentuk napak tilas sejarah, tempat ini juga tenang. Sore itu, di Sunyaragi saya memulai perjalanan saya di Cirebon.

Referensi:

Anom, I.G.N, et al. 1996. Hasil Pemugaran dan Temuan Benda Cagar Budaya PJP I. Jakarta (ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kusnandar, Dadang. 2012. Cirebon: Silang Peradaban. Yogyakarta (ID): Gapura Publishing.

[Sumber asli tulisan bisa berkunjung ke www.turasih.com]

Turasih, seorang ibu, peneliti, dosen dan penulis aktif. Editorial & Collaborator www.seluang.id

SeluangID

SeluangID

Related Posts

Refleksi di Ujung 2020: Pandemi, Politik dan Budaya Tropis

by SeluangID
7 Januari 2021
0

Petani di Kasepuhan Karang tengah merawat padi dari ancaman hama di akhir tahun. Foto: Dony P. Herwanto Penulis :...

Ecocide dan Tatanan Hidup Baru

by SeluangID
7 Juni 2020
0

Sumber Foto : ekuatorial.com Penulis : Ani Muklisatun Munawaroh Di tengah krisis COVID-19 yang sedang berkembang, ada beberapa negara yang...

Keselamatan Rakyat, Negara Harus Hadir

by SeluangID
29 Mei 2020
0

Mural bergambar manusia bermasker menjadi pesan sosial di jalanan. Sumber: detik.com Penulis : Eko Cahyono Kini semakin sadar dan...

Next Post
Salah satu sudut Sesean Foto : S. Ramdhani

Melukis Toraja dari Sudut Sesean

Foto diambil dari Facebook Bima Arya Sugiarto

Mas Bob dan Moralitas Politik

Tumpukan kayu terlihat tertata rapih di tepi jalan raya. Foto : Hasan Gauk

Musim Tembakau Telah Tiba, Pohon Akan Ditebang, dan Kekeringan Siap Menyambut

Discussion about this post

Story Populer

  • Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikoleksi wartawan B.M Diah. Sumber foto: Wikipedia

    Coretan-coretan Sukarno pada Teks Proklamasi itu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Proklamasi, Kenapa Pindah dari Ikada ke Pegangsaan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Telepon Nasution dan Sarwo Edhie Setelah Pranoto Dibebaskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kami Mengukur Curah Hujan untuk Menanam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saya Tidak Panik. Saya Mengisolasi 14 Hari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Kami tak Ingin Lingkungan Ini Rusak,” kata Yanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seni dan Virtual, Antara Eksperimen dan Eksplorasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
# # #
SeluangID

Kami ingin menyajikan berita melalui cerita. Mimpi sederhana kami: mengisahkan kebenaran - walau itu kecil - ke banyak orang. Karena Dunia Butuh Cerita.

  • Amatan & Opini
  • Art
  • Catatan Redaksi
  • Kota Hujan
  • Landscape
  • Obituari
  • Our Story
  • Review

Follow Us

We’d like to hear from you!

Hubungi Kami di : [email protected]

Ikramina Residence Blok E No 1 RT 004/007 Desa Bojong, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, 16310

  • About Seluang
  • Beranda
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Design by Seluang Institute

  • Landscape
  • Our Story
  • Art
  • Amatan & Opini
No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In